5 Penambang Tewas di Lubang Galian Tambang Emas Ilegal Sekatak.
Bulungan- 5 penambang emas tewas tertimbun di lubang galian dalam aktivitas tambang emas ilegal di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan pada Minggu malam (18/10/2020).
Sementara itu, Kapolda Kaltara Irjen Bambang Kristiyono melalui Kabid Humas AKBP Budi Rachmat juga membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima, ada lima orang yang menjadi korban. Satu korban berhasil dievakuasi, sementara empat orang lainnya masih dalam proses pencarian.
“Info dari Pak Kapolres (AKBP Teguh Triwantoro) benar. Ada korban jiwa juga. Kalau berdasarkan laporannya, ada lima orang yang menjadi korban,” kata Budi.
Untuk kronologisnya, Budi mengungkapkan, kelima penambang itu terjebak di dalam lubang bekas galian. Berdasarkan keterangan sementara yang didapatkan dari saksi, kelima korban sebenarnya sudah diingatkan untuk segera keluar dari lubang tambang. Peringatan itu lantaran kondisi air sedang pasang.
Namun ternyata, kelima korban tersebut tidak menghiraukan peringatan dari rekannya yang berada di luar lubang. Pada saat air sudah mulai melimpah, air masuk ke lubang yang sudah lama ditinggalkan. Lalu, genangan air merembes ke lubang di mana kelima korban sedang melakukan aktivitas penambangan.
Air pun memenuhi seluruh ruang lubang yang terdapat para penambang. “Air yang masuk ke dalam lubang itu, membawa lumpur. Akhirnya, kelima korban terjebak lantaran tertimbun. Kalau keterangannya (saksi) juga, di dalam lubang memang licin dan korban diduga sulit untuk keluar,” kata Budi.
Untuk korban yang berhasil dievakuasi, diketahui berinisial AR (23). Sementara untuk 4 korban lainnya, hingga saat ini masih belum diketahui identitasnya. Korban (AR) berhasil dievakuasi setelah kepolisin bersama dengan warga menggunakan bantuan alat berat dan alat penyedot air.
Dalam proses pencarian, kata Budi, beberapa hambatan memang dialami pihak kepolisian bersama dengan warga. Selain air yang terus pasang di sekitar lokasi, kedalaman galian lubang tempat korban terjebak hingga 25 meter. “Satu sudah dievakuasi (meninggal) dan empat sisanya masih dicari. Kedalaman lubang sekitar 25 meter. Anggota kita juga masih ada di lapangan untuk mencari,” pungkasnya