Tradisi Satuan Apel Kehormatan Penerimaan Dan Pelepasan Danrem 092/Maharajalila

Tanjung Selor, Komandan Korem 092/Maharajalila resmi berganti dari Brigjen TNI Suratno kepada Brigjen TNI Rifki, Tradisi satuan apel kehormatan penerimaan dan pelepasan Danrem 092/Maharajalila dilaksanakan di Makorem 092/Maharajalila Jalan Brigjen Katamso, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kamis (13/1/2022).

Brigjen TNI Suratno mengatakan acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan serah terima jabatan Danrem 092/Maharajalila yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2022 di Makodam VI/Mulawarman.

Tidak ada PR tapi tugas itu terus berlanjut, kalau program anggaran tahun 2021 sendirikan telah kita selesaikan. Ini masuk dalam program anggaran 2022 yang akan dilaksanakan Danrem baru.

Ia meminta kepada pejabat yang baru memperhatikan wilayah Kaltara dengan baik. Pasalnya, wilayah Korem 092/Maharajalila sangat luas, yang meliputi Bulungan, Tarakan, Malinau, Nunukan dan Tana Tidung, sehingga tingkat ancaman yang dihadapi cukup besar.

“Kita sebagai komando kewilayahan untuk pembinaan teritorial dan pembinaan satuan. Lalu komando pelaksanaan operasi yang siap melaksanakan operasi pengamanan perbatasan darat Indonesia dan Malaysia,” jelasnya.

Khusus di wilayah daratan Malinau dan Nunukan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, memiliki panjang perbatasan 1.038 Kilometer. Akan sangat rawan terhadap munculnya masalah-masalah seperti pelintas batas, kejahatan trans nasional, narkoba, penyelundupan dan kegiatan illegal lainnya yang dapat mengganggu kedaulatan Negara.

“Untuk mendukung pengamanan perbatasan disana ada Yon Armed 18 Komposit dan Satgas Ter yakni Kodim Malinau, Kodim Nunukan dan Kodim Kutai Barat,” sebutnya.

Brigjen TNI Suratno menuturkan, selama kurang lebih 1 tahun 10 bulan masa jabatannya sebagai Danrem 092/Maharajalila, situasi keamanan relatif kondusif. Hal ini dapat terwujud tentunya karena ada kerjasama dan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah, TNI Polri dan tokoh masyarakat serta komponen bangsa lainnya, sehingga setiap permasalahan yang muncul di daerah dapat dengan segera diselesaikan.

Saya secara resmi telah menyerahkan tugas, wewenang serta tanggung jawab jabatan Danrem 092/Maharajalila kepada Brigjen TNI Rifki. Dengan segala loyalitas, dedikasi, dukungan maupun kerjasama selama saya menjadi Danrem 092/Maharajalila tetap diberikan kepada pejabat yang baru,” pungkasnya.

Brigjen TNI Rifki memaparkan kehadirannya di Korem 092/Maharajalila membawa amanah dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) agar menjadi pimpinan yang bisa menjaga wilayahnya, itu yang secara umum. Namun secara khusus harus bisa mengawal pembangunan mega proyek di Bulungan, yakni Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Ada penekanan kemarin yang langsung saya ikuti baik dari Presiden maupun Pangdam VI Mulawarman agar mengawal KIHI. Intinya dalam rangka mensukseskan program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kaltara.

Lanjutnya, yang menjadi atensi di wilayah perbatasan pihaknya akan menjaga kedaulatan Negara di perbatasan. Kata dia, tidak boleh ada sejengkal tanah pun diambil oleh orang asing dan tidak boleh ada warga Kaltara di perbatasan terlantar.

Dia mengatakan jika perbatasan merupakan serambi negara Indonesia, maka tidak ada yang boleh mengusiknya.

“Tidak boleh ada yang mengganggu bahkan sampai dilakukan penindakan oleh negara tetangga. Jadi hal prinsip tentang kehidupan bernegara di perbatasan itu harus kita tegakkan,” paparnya.

Masih Brigjen TNI Rifki, dia menceritakan untuk Pulau Kalimantan bukan wilayah yang baru baginya. Pasalnya, mantan Waasops Kasad Bidang Siapsat ini sebelumnya telah berkiprah lama di beberapa wilayah di Kalimantan. Salah satunya pernah menjadi Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 600/Modang Kodam VI/Mulawarman pada tahun 2004.

Setelah itu saya pernah menjadi Dandim 0905/Balikpapan, selanjut Kabagdik di Rindam VI Mulawarman di Banjarbaru Kalimantan Selatan. Jadi sebelum menjabat pada pertengahan tahun kemarin saya melaksanakan kunker ke sini. Bagi saya Kaltara dan Bulungan ini tidak asing,” pungkasnya