Ritual Adat Hut Bulungan, Upaya Melestarikan Sejarah.
Adanya kegiatan ritual adat dalam memperingati HUT Bulungan merupakan upaya melestarikan adat budaya dan sejarah perjalanan Kabupaten Bulungan yang diawali dari munculnya Kesultanan Bulungan sejak 230 tahun yang lalu. Bupati Bulungan, H Sudjati, SH menyampaikan hal tersebut dalam acara Ritual Adat Bulungan di Kecamatan Tanjung Palas pada Senin (12/10).
Bupati bersama jajaran DPRD Bulungan dan Forkopimda sebelumnya mengikuti upacara hari jadi di halaman Kantor Bupati di Jl Jelarai Raya, Tanjung Selor. Usai upacara, rombongan Pemerintah Kabupaten Bulungan, DPRD, perwakilan Pemerintah Provinsi Kaltara beserta Forkopimda melakukan perjalanan ke Tanjung Palas untuk berziarah ke makam Sultan dan dilanjutkan ritual adat di Rumah Raya Lembaga Adat Kesultanan Bulungan.
Baca Juga :
- Nomor Urut Paslon Pilkada Bulungan 2020.
- Unjuk Rasa Di DPRD Kaltara, Ketua DPRD Kaltara Beri Dukungan Kepada Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja.
- Jalan Trans Kalimantan dari Malinau Menuju Paking Terputus.
Acara ritual adat Bulungan pada intinya berisi doa ucapan syukur serta tolak bala yang bertujuan agar wilayah Kabupaten Bulungan dan seluruh penduduknya diberi keselamatan dan kesejahteraan. Ritual ditandai pula dengan pelepasan sesajen dan miniatur kapal kembar bergandeng yang disebut Biduk. Bebandung ke muara Sungai Kayan. Bupatipun menyampaikan rasa syukur karena di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir serta adanya relokasi anggaran pemerintah daerah untuk penanganan Covid-19, kegiatan Ritual Adat Bulungan dapat tetap dilaksanakan.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Lembaga Adat Kesultanan Bulungan atas dilaksanakannya kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan Hari JadiTanjung Selor ke 230 dan Kabupaten Bulungan ke 60,” ucap Bupati. Dilanjutkan, momen kegiatan tersebut hendaknya menjadi sumber inspirasi bagi pemerintah kabupaten dan masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah Bulungan. Dijelaskan pula, Birau memiliki makna perayaan serta kebersamaan yang telah dilaksanakan sejak masa Kesultanan Bulungan.
“Saya berharap seluruh masyarakat Bulungan dapat terus hidup dalam suasana rukun, damai serta penuh keharmonisan,” pesannya. Bupati juga mengingatkan agar protokol kesehatan selalu diterapkan dengan disiplin antara lain dengan menjaga jarak, menggunakan masker serta hand sanitizer.